Awan merah terus menutupi
Indahnya gemerlap ibukota
Hari demi hari terus menerus
Kulewati dengan penuh kekosongan hati
Di kota gemerlap Jakarta
Menatap sedih Ayahanda
yang terlelap
Ditemani deretan selang
yang menyakitkan
Kota gemerlap yang seolah siap menerkam keputus-asaan manusia
Kota yang seolah tak peduli akan hadirnya sosial ditengah masyarakat
Kota yang seolah tak bedanya dengan hutan belantara
Yang siap menerkam siapa yang lemah
Ku merindukanmu hai kota tuaku,,,
ACEH . . .
@RS Darmais,
By.
[ Daryus Safwana AM ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar